2009/01/22

Albert Enstein dan Si supir

Pasti kenal kan sama seseorang yang bernama Albert Enstein. Ia adalah orang paling genius di dunia, dan yang menemukan banyak rumus seperti contoh E=MC2. Seseorang Enstein juga mempunyai cerita yang cukup unik dan lucu. Kenapa Enstein di juluki orang yang paling Genius di dunia ?. jawabannya ….Enstein adalah orang yang paling terkenal pada waktu itu dan sampai sekarang juga. Nah, Enstein menyempatkan waktunya untuk berbagi ilmu ke sejumlah anak-anak di Universitas-universitas yang membutuhkannya sebagai Narasumber atau Ahli pada seminar yang diadakan oleh sejumlah universitas. Pada suatu hari Enstein pergi ke sejumlah universitas yang memanggilnya sebagai Narasumber atau ahli. Pagi itu ia bersama supirnya yang setia menemaninya untuk pergi ke tempat yang dituju. Supirnya sangat setia kepada enstein, sampai-sampai ia memperhatikan dengan serius apa yang di katakan enstein sehingga ia hafal apa yang seharusnya dijelaskan oleh seorang enstein pada saat seminar terlaksana. Setelah enstein pergi ke tempat yang dituju pertama kali lalu Enstein bersama supir setianya pergi ketempat yang kedua pastinya.
Satu hari penuh Enstein pergi kesana kemari untuk melaksanakan tugasnya sebagai Ahli Ilmu. Sebagaimana orang yang sudah mempunyai umur diatas 40an, sudah pasti kesehatannya tidak sekuat ia muda. Ke tempat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya… hingga tiba saat yang terakhir ia mendatangi seminar. Pada saat perjalanan menuju tempat yang terakhir, bapak Enstein merasakan tak enak badan yang tiba-tiba merasukinya. Ia mengatakan kepada supir setianya “saya tiba-tiba sakit, pir”dengan nada lemas. Si supir pun terhentak kaget dan langsung berkata “kan masih ada 1 seminar lagi yang harus bapak datangi”.
“iya saya tahu, tapi saya merasa badan saya tidak kuat untuk melakukannya”, Enstein lemas.
Tidak ada satu kata pun terlontarkan selama beberapa detik, lalu si supir berkata,
‘saya ada ide pak’ kata si supir berharap.
‘ide apa ?’ tanya Einstein.
‘gimana kalau saya menjadi bapak dan bapak berpura-pura sebagai saya ?’si supir berkata. ‘sebenarnya saya suka memperhatikan bapak yang sedang menjelaskan materi seminar tsb, dan saya sudah hafal betul’ yakin s supir.
Tanpa pikir panjang, Enstein mengatakan ‘ya’.
Karena pada watu itu, muka sang Albert Enstein belum ada yang hafal, maka si supir mengeluarkan ide tersebut.

Tiba di tempat yang dituju, bapak Enstein duduk di belakang tempat si supir menunggu majikannya dikala seminar dimulai. Si supir yang mengaku Enstein itu pun langsung di sambut meriah oleh para penggemarnya dan dosen-dosen di universitas tsb. Tak lama kemudian si supir langsung memaparkan semua materi-materi yang di jelaskan oleh bapak Enstein di saat seminar-seminar terdahulunya. Dengan lantang dan percaya diri berbicara di depan orang banyak. Menjelaskan bergaya bapak Albert Enstein sudah di pahami betul oleh si supir setianya.

Sorak sorai menandai bahwa seminar itu telah selesai, dan si supir pun lega. Tapi …..

Sesuatu yang tidak pernah di duga itu pun muncul secara tiba-tiba. Seseorang berdiri dan menyatakan kepada Bapak Albert Enstein yang palsu.
‘saya mau menanyakan tentang rumus Matematika yang sebelumnya bapak jelaskan’ seorang pria berkata.
Si supir pun terhentak kaget bukan kepalang karena ia hanya menghafal mengenai materi yang Enstein paparkan.
‘wah, gawat’berbisik dalam hati.
‘Tolong bapak jelaskan tentang rumus matematika tersebut yang saya anggap keliru’ tantang si penanya yang agak tua wajahnya.

Dalam hati si supir berkata ‘ andai yang menanyakan itu adalah seorang mahasiswa, maka saya akan menjawab(tanyakan saja kepada dosen mu)’
‘jika dosen yang bertanya, maka saya akan menjawab(tanyakan saja kepada Profesor mu)’.
‘jika Profesor yang bertanya…..?’ ujar si supir kebingungan.
Karena yang bertanya itu adalah seorang profesor matematika, saya pun putar otak untuk menjawab pertanyaannya.
Dengan penuh rasa kebingungan, rasa bersalah, dan rasa bimbang yang menimpanya saat itu, tiba-tiba….
Si supir berkata ‘ ah , anda sebagai seorang profesor tidak mengerti dengan rumus matematika yang saya jelaskan, itu sangat di luar pikiran saya’.
‘tapi saya butuh jawaban anda pan Enstein’ jawab seorang penanya tersebut.
Terlintas di pikiran si supir bahwa bapak Enstein sedang menyamar sebagai supir saya, si supir pun mengeluarkan bantahan seperti berikut,
‘anda mempunyai gelar tinggi tetapi tidak dapat menangkap maksud dari rumus matematika saya ‘ bantah secara sopan.

‘biar Supir saya saja yang menjawabnya’ tegasnya.
diketahui bahwa yang menjadi supirnya itu adalah Bapak Enstein yang sebenarnya.
Lalu Enstein yang berpura pura sebagai supir pun langsung berdiri dan menjelaskan secara detail kepada penanya dan para peserta sminar yang lainnya. Sekaligus menutup acara seminar tersebut, dan mempertahankan reputasi sang Albert Enstein.

Dengan itu, dapat di simpulkan bahwa Enstein mampu mengajarkan si supir sampai kemampuannya melebihi profesor.
hehehehehehhhheeeee

Genius banget bukan sang Albert Enstein….



0 komentar:

Post a Comment